Sebuah rumah sakit  menjadi sorotan akibat keluhan dari pasien dan karyawan terkait manajemen yang tidak profesional. Buruknya tata kelola rumah sakit ini diduga menjadi penyebab lambatnya pelayanan, fasilitas yang tidak memadai, serta ketidakpuasan tenaga medis.

Pasien Mengeluh Pelayanan Tidak Optimal

Banyak pasien mengeluhkan antrean panjang, pelayanan lambat, dan fasilitas yang kurang memadai. "Saya harus menunggu berjam-jam hanya untuk konsultasi dokter. Ruangan juga terlihat kotor dan peralatan tidak lengkap," ujar salah seorang pengunjung.

Beberapa keluarga pasien juga mengaku kurang mendapatkan informasi yang jelas mengenai kondisi kesehatan anggota keluarga mereka. Hal ini menimbulkan kesan bahwa koordinasi antar departemen di rumah sakit tersebut tidak berjalan dengan baik.

Baca Lainnya :

• Pentingnya Manajemen Rumah Sakit dalam Bidang Manajemen dan Pemasaran.0
• Pendaftaran Mahasiswa Baru Teknik Elektro Komputer Rekayasa Universitas Subang Beragam Beasiswa.0
• UNINUS Salah Satu Perguruan Tinggi Tempat Kuliahnya S2 MHKES Tanpa Tesis.1
• Penerimaan Mahasiswa Pascasarjana MMRS ARS.0
• magister-manajemen-rumah-sakit-di-bandung.0

Karyawan Overworked dan Gaji Sering Telat

Di sisi lain, sejumlah karyawan mengungkapkan keluhan serius terkait beban kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan sistem manajemen yang baik. "Kami sering bekerja lembur, tetapi tidak ada penambahan insentif. Bahkan, gaji kadang terlambat dibayarkan," tutur seorang perawat yang meminta anonim.

Kurangnya pelatihan dan pengembangan SDM juga disebut sebagai salah satu akar masalah. Tanpa manajemen yang kompeten, kinerja rumah sakit semakin tidak efisien.

Solusi: Perlunya Peningkatan Kualitas SDM melalui Pendidikan Magister

Pakar manajemen rumah sakit, [Nama Pakar], menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal. "Masalah seperti ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman manajemen yang baik. Salah satu solusinya adalah dengan mendorong tenaga administrasi dan pimpinan rumah sakit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister, seperti Magister Manajemen Rumah Sakit di USBPascasarjana," jelasnya.

Program studi tersebut dirancang untuk mencetak profesional yang mampu mengelola rumah sakit secara efektif, mulai dari aspek pelayanan, keuangan, hingga sumber daya manusia.

Respons Manajemen dan Otoritas Kesehatan

Perwakilan rumah sakit, mengakui adanya kekurangan dan berjanji melakukan perbaikan. "Kami sedang melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan kerja sama dengan institusi pendidikan," katanya.

Dinas Kesehatan setempat juga akan melakukan inspeksi untuk memastikan rumah sakit ini memenuhi standar pelayanan minimal.

Masyarakat Berharap Perubahan Signifikan

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi rumah sakit lain agar lebih memperhatikan kualitas manajemen. Dengan meningkatnya tuntutan pelayanan kesehatan, pengelola rumah sakit harus terus berbenah, salah satunya dengan mengandalkan tenaga ahli yang kompeten di bidang manajemen rumah sakit.

Bagi yang tertarik memperdalam ilmu manajemen rumah sakit, informasi lebih lanjut dapat diakses di USBPascasarjana.